SHOLAWAT NARIYAH 4444 kali Dan Sima’an Al Qur’an - DPD Partai NasDem Ponorogo

 


Ponorogo,WG (28/8) Jelang perhelatan PILKADA 2020, DPD Partai NasDem Ponorogo Melaksanakan kegiatan Istighotsah dengan bacaan  “Sholawat Nariyah” 4444 kali sesuai arahan DPW Partai NasDem Jawa Timur bertempat di Makam Sunan Batoro Katong (Bupati Pertama) Ponorogo, pada Kamis malam Jum’at (27/8). Kegiatan ini dimaksudkan untuk memohon kepada Allah Swt, agar diberikan kecerahan, ketentraman dan kemantapan dalam perhelatan pilkada 2020.

“memohon kepada Allah Swt. Adalah sesuatu yang paling penting, agar memperoleh petunjuk yang baik dan pertolongan  dalam melaksanakan hajat, karena Pilkada adalah sesuatu yang sakral untuk kepemimpinan Ponorogo 5 Tahun mendatang” tutur Saifudin Dimyati (Ketua DPD NasDem Ponorogo). “ Dalam waktu dekat juga dilaksanakan Sima’an Al Qur’an yang dilaksanakan secara virtual, karena dalam kondisi, new normal” tambahnya.

Sholawat Nariyah dipimpin oleh Gus Faruq, bersama jama’ah khusus. Sholawat Nariyah adalah sholawat yang popular di kalangan nahdliyyin,  susunan Syekh Ibrahim at Tazy al-Maghribi, ulama’ sufi dari kota Taza, Maroko. Di kalangan penduduk Maroko, shalawat ini dinamai Nariyah dari kata Nar yang berarti api, karena kemustajabahannya yang cepat. Penduduk Maroko banyak membuktikan bahwa ketika mereka menginginkan apa yang mereka cari atau sedang dalam kesulitan, mereka membaca shalawat ini sebanyak 4444 kali dan dengan cepat keinginan mereka tersebut segera tercapai.

Syekh Haqqi an-nazili dalam kitab Khozinatul Asror (h.179) memberikan ijazah untuk mengamalkan sholawat nariyah, syekh haqqi memperoleh ijazah pengamalan dari Syekh Muhammad at-Tunisy, Syekh Al Maghriby, Syekh sayyid zein al Makky. Syekh sayyid Muhammad As sanusy di Jabal Qubais Makkah. “Ijazah pengamalan berfungsi sebagai dasar suatu amalan dan legalitas dalam wilayah spiritual” tutur Gus Faruq.

Share:

Penjagaan TNI-Polri Pengamanan Suroan di Ponorogo

 

Personel TNI-Polri berjaga diperbatasan Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Madiun.

Penjagaan di Perempatan Mlilir ini bertujuan untuk menghalau pergerakan massa dari perguruan pencak silat untuk memperingati 1 Suro di Madiun.


Kapospam Mlilir, Iptu Tatag Siregar mengatakan, penjagaan dilakukan mulai Rabu (19/8/2020) malam, hingga Kamis (20/8/2020) siang.

Sedangkan personel yang dikerahkan dalam penjagaan ini antara lain dari Polri 30 personel, dari Satbrimob Madiun satu pleton dan dari TNI 8 personel.

"Tindakan yang kami lakukan adalah pemeriksaan secara selektif prioritas kepada warga masyarakat yang melintas menuju Madiun yang kami prediksi dia adalah warga dari organisasi PSHT maupun PSHW yang akan melaksanakan kegiatan nyekar di Madiun," kata Tatag, Kamis (20/8/2020).

Satu persatu, petugas memeriksa jok motor roda dua maupun bagasi kendaraan roda empat untuk memastikan pengendara tidak membawa senjata tajam.

Hingga jelang berakhirnya penjagaan, aparat kepolisian tidak menemukan gerakan massa dari perguruan pencak silat dari Ponorogo ke arah Madiun.

"Memang sebelumnya sudah kami laksanakan imbauan maupun pendekatan kepada tokoh atau kepada yang tertua dari perguruan PSHT maupun PSHW," lanjutnya.

Jika ada massa dari perguruan pencak silat yang nekat melintas dan terjaring personel, maka petugas akan memberikan pengarahan dan diminta untuk putar balik.

Tatag mengatakan, penghalauan penumpukan massa di Madiun ini selain untuk mencegah adanya bentrokan massa juga untuk mengantisipasi adanya kerumunan orang sebagai salah satu unsur penegakkan protokol kesehatan, yaitu physical distancing atau jaga jarak.



Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Halau Massa Pencak Silat Suroan, TNI-Polri Jaga Ketat Perbatasan Ponorogo - Madiun, https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/20/halau-massa-pencak-silat-suroan-tni-polri-jaga-ketat-perbatasan-ponorogo-madiun.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Cak Sur

Share:

Pondok Gontor Netral dalam PILKADA Ponorogo 2020

 


Wakil Rektor I Universitas Darussalam Gontor (Unida), Prof Dr Hamid Fahmy Zarkasyi menegaskan, keluarga besar Ponpes Gontor bersikap netral dalam Pilkada Ponorogo 2020.

Hamid menjelaskan, Ponpes Gontor tidak pernah mencampurkan pendidikan dengan politik praktis dan tidak memihak salah satu pihak saat Pemilu, termasuk Pilkada Ponorogo 2020.

"Kami adalah lembaga pendidikan yang mencetak para pemimpin dan politisi. Politiknya adalah politik pendidikan, artinya kami tidak memilih pemimpin melalui partai politik, tetapi kami menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan, politik kami itu," kata Hamid, Jumat (14/8/2020).


Ia melanjutkan, jika keluarga besar Ponpes Gontor memihak salah satu pihak atau partai politik dalam pilkada, hal tersebut sama saja dengan berniat menutup Ponpes Gontor

"Bahkan Gontor ini tidak di bawah Ormas manapun. Misal Gontor milik NU, orang Muhammadiyah nanti tidak masuk. Demikian juga sebaliknya," kata Hamid.

"Jadi sejak awal berdirinya Gontor, sudah memisahkan politik dari pendidikan," lanjutnya.

Hanya saja, lanjut Hamid, Gontor mempunyai pandangan seorang pemimpin harus memikirkan rakyat dan harus pro dengan rakyat.

Ponpes Gontor juga tidak segan untuk mengkritisi pemimpin atau kepala daerah untuk memberikan masukan yang konstruktif.

"Mengkritik pemimpin sah-sah saja, dalam Islam menjadi sebuah perintah untuk berani mengatakan sesuatu," pungkasnya.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Netral dalam Pilkada Ponorogo 2020, Ponpes Gontor Mengaku Punya Jalan Politik Sendiri, https://surabaya.tribunnews.com/2020/08/14/netral-dalam-pilkada-ponorogo-2020-ponpes-gontor-mengaku-punya-jalan-politik-sendiri.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti
Editor: Cak Sur

Share:

Lintas Batas Spiritual melalui Ziarah Virtual Majlis Ta’lim “Al Maghfury”




Ponorogo,WG, Sabtu (08/08) Majlis Ta’lim “Al Maghfury” menyelenggarakan kegiatan Ziarah Virtual melalui aplikasi Zoom, mengambil lokasi di Makam Batoro Katong dan Makam Tegalsari, Ponorogo, berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Batoro Katong dan pukul 14.30 WIB di Makam Tegalsari. Kegiatan ini diikuti oleh 200 partisipan dari aplikasi zoom meeting yang telah melakukan registrasi sebelumnya. 
Kegiatan Ziarah Virtual ini baru pertama kali dilaksanakan dan dalam tahap uji coba, dimaksudkan untuk tetap melakukan kegiatan social keagamaan dengan menerapkan protocol covid-19. Dilain itu pengguna gawai semakin meluas, sehingga peserta dari luar daerah yang terkendala jarak bisa tetap mengikuti. Tutur nyai Susi Nariati (Panitia). 

Pimpinan dan Team Virtual Al Maghfury
Beberapa kendala yang dihadapi adalah provider jaringan (signal) yang berbeda beda di setiap tempat. Dan aplikasi Zoom yang tidak menyediakan pembagian Link yang bisa dilakukan serentak pada aplikasi Whatsapp, “ kami sedang mencari solusi yang paling simple untuk mengatasi kendala ini, namun intinya sudah bisa dilakukan optimal dan terus disempurnakan” tutur Bintang F.Prakosa (Teknisi IT). 

Para Auliya’ dan Sholihin, tidak meninggal, hanya jasadnya saja yang meninggal, ilmu dan akal tetap melekat, ruhnya lebih intens bertawajjuh kepada Allah jauh melebihi ketika masih hidup, karena beban /taklif duniawi telah terangkat. Do’a-doanya mustajabah sebagai bentuk apresiasi kemuliaan derajatnya disisi Allah ‘azza wa jalla. (Sayyid Abdullah Alwi al Haddad dalam kitab Sirajut Thalibin ala Minhajil Abidin, , juz I, halaman 466). 
Durumah  Tetap Ziarah ; Nge-Zoom bersama Muslimat NU

 Ziarah Makam adalah mendekat dengan Auliya’ dan Sholihin, melintas batas material- spiritual yang tidak terkendala jarak dan ruang, agar tertular (terimbas spirit kebaikan) dari Auliya’ pada diri kita dan tumbuh dorongan untuk bertawajjuh kepada Allah Swt, hingga menemukan kemuliaan abadi (dunia akherat) yang hakiki dari Allah Swt. Atau Mukti Tanpo Piranti ( Mulia tanpa Perangkat duniawi/ bukan kemuliaan semu). Ziarah makam Virtual selanjutnya akan dilaksanakan tanggal, 15 Agustus 2020, mengambil lokasi Makam Sunan Pandanaran/ Makam Sunan Tembayat Klaten, Jawa Tengah.

Kru Virtual -MTV Al Maghfury

Share:

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

3/recent/post-list

Support

3/recent/post-list